Minggu, 19 Februari 2017

Katanya...

Katanya....

Katanya pingin SurgaNya Allah, tapi kenapa enggan melakukan amalan-amalan Surga...!
Katanya ingin SurgaNya, namun kenapa amal shaleh dihindari dan amal salah digemari yang seakan amal prilaku dan akhlak kita berlomba menuju Neraka Nya Allah....! Astaghfirullahal adhiim.

Allah telah berfirman dalam surat Yunus:44 bahwa “Allah tak pernah mendzalimi kehidupan hamba-Nya dan manakala ada kerugian atau keburukan dari hidup hamba-Nya itu karena khilaf dan kesalahan diri mereka sendiri”.

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا▪
".... Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar." (Qs. At-Talaaq:2)

Sementara bagi mereka yang beriman dan taat kepada Allah, tentu akan berbeda dalam menyikapi sisi kehidupan ini. Mereka akan menghadapi dan menapakinya dengan penuh kesabaran, tawaqal secara Ikhlas untuk meraih ridhaAllah dan selalu mensyukuri atas nikmat dan rahmatAllah atas dirinya.

Ini semua, karena mereka meyakini bahwa baik atau buruknya segala apa yang terjadi dan dialami manusia, pastilah memiliki hikmah atau pelajaran berharga dan manisnya rahasia yang dapat diketahuinya cepat atau lambat. Tidak ada yang sia-sia di dunia ini. Sungguhlah Allah yang Maha Sempurna dalam menyelenggarakan kehidupan hamba-Nya di muka bumi ini.

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا▪
"Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (Qs. At-Talaaq:3)

Mereka yang di dalam dadanya selalu dipenuhi rasa syukur itulah mereka yang memiliki kekayaan yang sesungguhnya. Hatinya lapang dan jiwanya bersih dari angan-angan kosong dan impian yang melemahkan gairah hidup. Tidak ada waktu baginya untuk memikirkan suatu yang dimiliki orang lain, tetapi ia sibuk dengan berbagai macam nikmat yang Allah SWT yang tak terhingga yang mereka dapatkan dari-Nya. Sehingga melahirkan jiwa yang besar, dan jiwa yang Kaya itulah Kekayaan yang Haqiqi. sebagaimana, Rasulullah shallaallahu alaihi wasallam bersabda :
"Bukanlah kekayaan dengan banyaknya Harta benda, tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah yang kaya jiwanya." (Hr.Bukhari, Muslim,Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Ahmad )

قَالَ يَا قَوْمِ أَرَأَيْتُمْ إِنْ كُنْتُ عَلَىٰ بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّي وَرَزَقَنِي مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا ۚ وَمَا أُرِيدُ أَنْ أُخَالِفَكُمْ إِلَىٰ مَا أَنْهَاكُمْ عَنْهُ ۚ إِنْ أُرِيدُ إِلَّا الْإِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُ ۚ وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ▪
"Syu'aib berkata: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku dari pada-Nya rezeki yang baik (patutkah aku menyalahi perintah-Nya)? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali. (Qs. Hud:88)

Moga bisa memberikan sidikit kemanfaatan kebaikan dan peningkatan Iman, Islam dan Ikhsaan kita.. hanya kepada Allah semata..!

~abah al-faqiir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar