Kamis, 01 Desember 2016

Mampukah kita Menangis

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Saudaraku…
Masih maampukah Kita Menangis Malam ini?
Masih adakah airmata kita yang jatuh menetes, karena cinta dan kerinduan kita kepada ALLAH..? atau rasa takut kita akan adzab-Nya yang sungguh amat pedih..?

Malampun perlahan semakin kelam, saat manusia terlelap dalam tidurnya,
air mataku bercucuran, jiwaku dirundung pilu kesedihan. Dalam kegelapan air mataku bercucuran, teringat kelam dosa-dosaku yang telah mengabaikan rahmat-Mu..
Itulah yang diucapkan oleh Ali Bin Abi Thalib dalam kitab 'Arwa al Asrar', Ali Bin Abi Thalib senantiasa menunaikan sholat malamnya bersama para sahabatnya di Kufah. Saat itu beliau sebagai Amirul Mukminin, tatkala selesai sholat beliau duduk meneteskan air mata, penuh isak tangis dan wajahnya diselimuti dengan kesedihan, orang-orang yang berada disekitarnya tidak beranjak sedikitpun sampai tiba waktu sholat subuh hingga terbit matahari.

Selesai sholat, Ali menggelengkan kepala, dengan berderai air mata dan penuh kesedihan sambil mengucap, 'Demi Allah, aku telah melihat Rasulullah, apa yang aku lihat hari ini adalah sama halnya yang dilakukan oleh Rasulullah, disetiap sholat malam matanya basah dengan linangan air mata dan terdapat bekas-bekas tanda sujud kepada Allah sepanjang malam, Rasulullah senantiasa membaca al-Quran, apabila mengingat Allah sampai condong tubuhnya seperti meliuknya pohon dihembus angin. Rasulullah juga bercucuran air mata sehingga membasahi pakaiannya. Begitulah tangisan orang sholeh yang mengharapkan rahmat Allah, bahkan saking dahsyatnya tangisan itu mampu membuat tubuhnya tersungkur karena takut akan kehilangan rahmat Allah.

Tiada seseorang yang tidak pernah menangisi dosa-dosanya kecuali pasti telah mengeras hatinya, dan tidak pula menangis lantaran takut menghadapi beratnya hisab hari kiamat kecuali ada rongga hatinya yang telah membatu. Imannya tidak beres, ketaqwaannya asal-asalan, dan menyangka amal kebaikannya telah memadai. Menangis karena Allah bukanlah karena cengeng. Tapi menangis karena tabir jiwanya telah tersingkap akan hakekat makna kebesaran kerajaan Allah ta’ala.

Al-Qurthubi berkata: cucuran air mata tergantung apa yang seorang hamba rasakan. Jika timbul karena rasa tunduk kepada keperkasaan Allah maka hal itu menjadi tangis karena takut kepada-Nya, dan jika timbul karena mengagumi dan mengharapkan keindahan-Nya maka hal ini karena rindu kepada-Nya.

“Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada rasul, kamu lihat mata-mata mereka bercucuran tangis disebabkan oleh kebenaran Al-Qur’an yang mereka ketahui” (Al-Ma-idah : 83)

Rasulullah saw bersabda: ”Ada dua mata yang tidak akan tersentuh api neraka, yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang berjaga dalam perang fii sabilillah” (HR Turmudzi no. 163)
Salah satu golongan yang mendapat pertolongan pada hari kiamat nanti adalah orang yang berdzikir kepada Allah dalam kesendirian lalu air matanya berlinangan..

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH SHOLAT SUNNAH TAHAJUD Saudaraku….

Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar Walahaulawala Quwwata illabilla hil ‘aliyil ‘azhim. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa ‘ala ali Muhammad. Astaghfirullahal ‘azhim wa atubu ilaih.

~abah al-faqiir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar