Jumat, 31 Maret 2017

Keutamaan Dzikrullah

KEUTAMAAN BERDZIKIR

Allah Ta’ala berfirman:

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ▪
“Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan). Dan bersyukurlah kepadaKu, serta jangan ingkar (pada nikmatKu)”. (Al-Baqarah, 2:152).

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا▪
“Hai, orang-orang yang beriman, berdzikirlah yang banyak kepada Allah (dengan menyebut namaNya)”. (Al-Ahzaab, 33:41).

إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا▪
“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, maka Allah menyediakan untuk mereka pengampunan dan pahala yang agung”. (Al-Ahzaab, 33:35).

وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ▪
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut (pada siksaanNya), serta tidak mengeraskan suara, di pagi dan sore hari. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”. (Al-A’raaf, 7:205).

Rasul Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

((مَثَلُ الَّذِيْ يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِيْ لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ)).
Perumpamaan orang yang ingat akan Rabbnya dengan orang yang tidak ingat Rabbnya laksana orang yang hidup dengan orang yang mati.
HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari 11/208.

وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُسْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّ شَرَائِعَ اْلإِسْلاَمِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيَّ فَأَخْبِرْنِيْ بِشَيْءٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ. قَالَ: ((لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللهِ)).
Dari Abdullah bin Busr Radhiallahu’anhu, dia berkata: Bahwa ada seorang lelaki berkata: “Wahai, Rasulullah! Sesungguhnya syari’at Islam telah banyak bagiku, oleh karena itu, beritahulah aku sesuatu buat pegangan”. Beliau bersabda: “Tidak hentinya lidahmu basah karena dzikir kepada Allah (lidahmu selalu mengucapkannya).” HR. At-Tirmidzi 5/458, Ibnu Majah 2/1246, lihat pula dalam Shahih At-Tirmidzi 3/139 dan Shahih Ibnu Majah 2/317.

Imam Muslim meriwayatkan dengan lafazh sebagai berikut: “Perumpamaan rumah yang digunakan untuk dzikir kepada Allah dengan rumah yang tidak digunakan untuk dzikir, laksana orang hidup dengan yang mati”. (Shahih Muslim 1/539).

~abah al-faqiir

Rabu, 29 Maret 2017

7 Wasiat Rosul

7 Wasiat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berwasiat pada Abu Dzar Al Ghifari di mana Abu Dzar berkata, . “Kekasihku (Rasulullah) shallallahu 'alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal:

(1) supaya aku mencintai orang- orang miskin dan dekat dengan mereka,

(2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku,

(3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmiku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku,

(4) aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan laa hawla wa laa quwwata illa billah (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah),

(5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit,

(6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan

(7) beliau menasehatiku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia”
(HR. Ahmad 5: 159. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Moga kita juga dapat melaksanakan wasiat-wasiat Rosulullah Shalallahu 'Alaihi Wasalam diatas karena cinta dan rindu kita pada beliau...

آللّهُمَ صَلّیۓِ ۈسَلّمْ عَلۓِ سَيّدنَآ مُحَمّدْ وَ عَلۓِ آلِ سَيّدنَآ مُحَمَّدٍ  وصحبِه وَسَلَّمَ ▪

~abah al-faqiir

Senin, 27 Maret 2017

Basmalah

MANFAAT BASMALAH..

Syaikh Muhammad As-Sanwani, Grand Syaikh Al-Azhar Mesir yang ke-13 dalam kitabnya bernama “Hasyiyah Ala Mukhtashar ibnu Jamrah” yang berisi penjelasan kitab Mukhtashar Shahih Bukhari. Menulis beberapa kisah nyata tentang keajaiban basmalah.

Diantaranya beliau menurutkan, “Suatu ketika Abu Hurairah ra, salah satu sahabat Nabi yang terkenal, bertemu dengan setan penggoda orang mukmin dan setan penggoda orang kafir. Setan penggoda orang kafir itu gemuk, segar, rapi dan memakai baju bagus. Sedang setan pengoda kaum mukmin kurus, kering kusut dan telanjang.

Setan gemuk bertanya kepada setan yang kurus kering, “kenapa keadaanmu sangat menyedihkan?”
Setan kurus menjawab, “Aku bertugas menggoda orang-orang mukmin yang selalu berzikir dan membaca basmalah menyebut nama Allah, ketika hendak makan dan minum menyebut nama Allah maka aku tetap lapar dan haus, ketika memakai minyak menyebut nama Allah hingga aku tetap kusut demikian juga menyebut nama Allah hingga aku tetap telanjang.
Setan gemuk menyahut, “Beruntunglah aku bersama orang kafir segala apa yang dilakukan tidak pernah menyebut nama Allah, hingga saat makan bisa ikut makan sampai gemuk, saat memakai minyak hingga berminyakan sampai licin dan waktu berpakaian bisa ikut sehingga aku tidak telanjang.”

Begituah, betapa agung faidah membaca basmalah. Setan tidak bisa ikut makan makanan orang yang membaca “Bismillahirrahmanirrahim”. Bahkan dalam sebuah Hadits Rasulullah SAW bersabda, “Bahwa rumah yang dibacakan basmalah setan tidak akan bercokol dan bermalam di dalamnya.”
Baginda Rasulullah SAW mengajarkan agar umatnya memulai segala perbuatan baik dengan membaca basmalah, dengan menyebut nama Allah SWT agar perbuatannya benar-bena rpenuh berkah, tidak diganggu setan dan mendapatkan ridha Allah Yang Maha Rahman.

Untuk itu saudaraku, awalilah dengan membaca “Bismillahirrahmanirrahim”. untuk setiap amal sholeh dan perbuatan baik kita..!

~abah al-faqiir

Rabu, 22 Maret 2017

Kejujuran...

Kejujuran..

Jangan pernah berkata 'Ya', bila hatimu berkata 'Tidak', atau sebaliknya jangan mengatakan 'Tidak', manakala hati meyakini pada sesuatu perkara uang haq dan benar 'Ya', karna kedua ucapan itu akan kita pertanggung-jawabkan kelak..!!!

Untuk itu jangan pernah membenarkan sesuatu yang biasa, karena boleh jadi sesuatu yang biasa belum tentu benar. Namun biasakanlah yang benar dan haq, meski terkadang buah kebenaran atau kejujuran itu pahit pada kulitnya tapi memberikan cita-rasa yang manis pada isinya....

Sabda Rosul SAW;
"Akan datang bagi manusia suatu masa dimana orang tidak lagi perduli apakah harta yang diperolehnya itu halal atau haram". (HR. Bukhari)

Mengikuti kebanyakan itu belum tentu benar, meski merasa tenang dan nyaman pada awalnya tapi pada akhirnya banyak dari kita yang salah jalan dalam menapaki hidup. Kalau kita mampu berkata jujur menegakan kebenaran disisi Allah, kenapa kita harus berdusta...?

Tegakan dan katakanlah yang benar itu adalah benar dan yang salah itu adalah salah...!

~abah al-faqiir

Selasa, 21 Maret 2017

Indahnya Perjalanan..

Indahnya Sebuah Perjalanan...

Dunia itu bukanlah tujuan akhir dari sebuah kehidupan...
Tapi persinggahan dari sebuah perjalanan menuju kehidupan hakiki nan abadi dalam rahmat-Nya

Dan indahnya sebuah perjalanan kehidupan di dunia ini bukanlah terletak pada berapa banyak orang mengenal kita...
Tapi terletak pada berapa banyak orang yang bahagia karena mengenal kita...

Bahagiakanlah orang lain dengan;
>Silaturrohim kita...
>Tutur kata atau lisan kita..
>Prilaku akhlak kita..
>Tangan yang selalu diulurkan untuk sesama atau minimal dengan senyum kita, niscaya kita akan tenang dan bahagia..!

Dan sebaik-baiknya hamba Allah itu adalah mereka yang mampu memberikan manfaat kebaikan bagi sesamanya..

~abah al-faqiir

Senin, 20 Maret 2017

Rasa Bahagia itu

"RASA BAHAGIA ITU...

Sesungguhnya berkeluh-kesah itu adalah suatu sikap penolakan akan hadirnya kebahagiaan dan ketenangan atas dirinya...
Sungguh rasa bahagia itu tak akan pernah hadir pada diri mereka yang sering berkeluh-kesah.

"Tak ada waktu yang lebih baik untuk berbahagia selain saat ini...! Bila tidak sekarang, kapan lagi ?
Hidup kita akan selalu terisi dengan tantangan-tantangan. Walaupun demikian, yang terbaik itu adalah bersyukur dan mengakuinya serta memutuskan untuk merasa bahagia.

Mungkun banyak dari kita berkata; ”aku baru bisa merasa tenang dan bahagia setelah aku menjadi orang kaya..”. Bila demikian sikap kita, berarti begitu banyak orang tidak tenang alias tidak bahagia saat ia masih belum merasa jadi orang Kaya....

Rosulullah bersabda: "Yang dinamakan kekayaan bukanlah banyaknya harta-benda tetapi kekayaan yang sebenarnya ialah kekayaan jiwa (hati). (HR. Abu Ya'la).

Kalau demikian mengapa kita tidak merasa bahwa sebenarnya kita adalah orang2 kaya...?. Kita sdh di beri peluang untuk bekerja...dan banyak lagi Nikmat2 yang sudah kita Raih dan miliki, ...seperti yang dapat kita lihat dalam menapaki hidup ini adalah adanya pekerjaan, keluarga, dengan katagori "Cukup...!!

Bekerja bukan saja untuk mengumpulkan uang banyak, setelah itu kita baru bahagia, karena rasa bahagia itu adanya di dalam jiwa (hati)

Sebagaimana Allah berfirman:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ▪
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Qs. ar-Raa'du:28)

Seharusnya saat berkarya dan mencari nafkah itu kita sudah dalam kondisi bahagia...."Mengapa demikian...?, mengapa demikian karna itu termasuk Nikmat Ibadah yang sedang kita jalankan...Mencari Nafkah buat keluarga...

Rosul bersabda: Harta kekayaan adalah sebaik-baik penolong bagi pemeliharaan ketakwaan kepada Allah. (HR. Ad-Dailami)

Alangkah indahnya hidup bila setiap saat kita untuk selalu bersyukur dan merasa bahagia maka waktu bahagia kita itu akan bertahan lama...., dibandingkan dengan mereka yang menunda kebahagiaannya,dengan berkeluh kesah.., mereka selalu merasa tetap saja berkekurangan.. dan merasa orang lain lebih beruntung...dan pikiran2 seperti itu pula yang menbuat mereka lupa akan nikmat dan rahmat Allah hingga jauh dari rasa syukur...

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ▪
Dan (ingatlah juga tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Qs. Ibraahim:7)

~abah al-faqiir

Dipaksa masuk surga

Dipaksa masuk Surga..

Sungguh lebih baik kita dipaksa masuk Surga, daripada sukarela masuk Neraka..

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa mati adalah satu kejadian yang paling berat, paling menakutkan dan paling mengerikan.

Satu perkara yang pasti akan dihadapi dan dialami oleh setiap makhluk yang bernyawa, atau peristiwa yang tak dapat dihindari dengan cara bagaimanapun juga. Tidak terkecuali kepada  para Nabi dan Rasul, jin dan malaikat sekalipun tidak dapat menghindari diri dari kematian ini.

Dalam Al-Qur'an Allah s.w.t. menjelaskan :
Kematian itu datang sesuai dengan ajal yang telah ditetapkan ke atas mereka (manusia).
Kemana saja manusia pergi/berlari kematian tetap akan mengejarnya.
Kematian datang tanpa pilih umur, tanpa pilih waktu dan tempat.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُون▪
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Qs. at-Tahriim:6)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ▪
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". (Qs. at-Tahriim:8)

Moga ini semua dapat mengingatkan kita bersama dan memberikan kemanfaatan kebaikan atas kembalinya kita kelak, saudaraku....!

~abah al-faqiir

Merasa diawasi..

Merasa diawasi...

Kemanapun kita hadapkan wajah kita, disitu ada wajah Allah ('Ainuu tawalu wujuhakum fatsama wajhullah). Artinya sungguh Allah selalu mengetahui dan mengawasi kita..

Merasakan diri selalu diawasi Allah s.w.t. dimana saja kita berada. Dan oleh karenanyalah kita untuk sentiasalah berbuat baik pada sesama dan beramal shalih. Dan untuk selalu menjauhkan diri dari perkara-perkara yang Allah tidak suka kita untuk melakukannya.

Rasullullah s.a.w. bersabda : ”Seutama-utama iman seseorang itu ialah bahawa ia mengetahui dengan sungguh bahwa Allah s.w.t. itu ada bersama dengannya di manapun ia berada”. ( Riwayat 'Ubadah bin Shamit )

قَالَ رَبِّي يَعْلَمُ الْقَوْلَ فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ▪
Berkatalah Muhammad (kepada mereka): "Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (Qs. Ambiyaa:4)

Sungguh Allah itu adah Zat yang Maha Menggenggam atas semua makhluk-Nya yang ada di langit maupun di bumi dan tak satupun dari kita yang luput dan terlepas dari genggaman-Nya. Allah ya Kariim.

~abah al-faqiir

Minggu, 19 Maret 2017

Dzikrul Maut

ZIKRUL MAUT (INGAT AKAN MATI)

Perintah memperbanyak mengingati mati :
"Perbanyaklah mengingat-ingat sesuatu yang melenyapkan dan menjadikannya segala macam kelezatan (kematian)”. ( Riwayat At-Turmudzi )

Mengingati kematian dapat melebur dosa dan zuhud : ”Perbanyaklah mengingati kematian, sebab yang demikian itu akan menghapus dosa dan menyebabkan timbulnya kezuhudan di dunia”.
( Riwayat Ibnu Abiddunya )

Kematian sebagai penasihat pada diri sendiri :
”Cukuplah kematian itu sebagai penasihat”.
( Riwayat Ath-Thabrani dan Baihaqy )

Orang cerdik ialah orang yang banyak mengingati mati : "Secerdik-cerdik manusia ialah yang terbanyak ingatannya kepada kematian serta yang terbanyak persiapannya untuk menghadapi kematian itu. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar cerdik dan mereka akan pergi ke alam baka dengan membawa kemuliaan dunia dan akhirat”. ( Riwayat Ibnu Majah dan Abiddunya )

Sesungguhnya Nabi s.a.w. mempunyai segelas air ketika hendak meninggal dunia. Baginda memasukkan tangannya ke dalam air, kemudian mengusap wajahnya dengan air itu dan berkata : "Ya Allah, semoga Tuhan mempermudah kepada saya terhadap sakaratul maut ini." ( Riwayat Bukhari dan Muslim )

Melakukan ziarah kubur, sebagaimana sabda Rasullullah : ”Lakukanlah ziarah kubur kerana ia mengingatkan mati”. ( Riwayat Muslim )

Merasakan diri selalu diawasi Allah s.w.t. dimana saja kita berada. Oleh dengan demikian sentiasalah beramal yang baik. Rasullullah s.a.w. bersabda : ”Seutama-utama iman seseorang itu ialah bahawa ia mengetahui dengan sungguh bahwa Allah s.w.t. itu ada bersama dengannya di manapun ia berada”. ( Riwayat 'Ubadah bin Shamit )

Sedarilah bahwa perasaan kita sering disaksikan oleh anggota badan kita sendiri, yakni oleh lidah, tangan, kaki, kulit, telinga, mata dan hati. Hal ini difahamkan Allah dalam Al-Qur'an yang bermaksud :
”Pada hari (ketika) lidah tangan dan kaki mereka menyaksikan atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan”. (QS. An-Nur : 24 )

Begitu pula agar disadari bahwa perasaan kita selalu disaksikan. Dilihat dan diikuti oleh siang dan malam bumi tempat kita berpijak, langit serta malaikat Raqib dan Atib dan malaikat-malaikat lainnya. Allah s.w.t. berfirman :
”Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan hatinya. Dan Kami lebih dekat kepadanya dari urat nadi lehernya sendiri. Ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri, tiada sesuatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir”. (QS. Qaf : 16-18 )

”Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran dimuka dan dibelakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah”. (QS. Ar-Ra'd : 11).
(Malaikat ini disebut malaikat Hafazhad)

Terlepas kita siap atau tidak dan suka atau tidak, Satu kejadian yang pasti akan dihadapi dan dialami oleh setiap manusia, atau kejadian yang tak dapat dihindari dengan cara bagaimanapun juga. Para Nabi dan Rasul, jin dan malaikat sekalipun tidak dapat menghindari diri dari kematian ini.

Dalam Al-Qur'an Allah s.w.t. menjelaskan :
Kematian itu datang sesuai dengan ajal yang telah ditetapkan ke atas mereka (manusia).
Kemana saja manusia pergi/berlari kematian tetap akan mengejarnya.
Kematian datang tanpa pilih umur, tanpa pilih waktu dan tempat.

Moga dapat memberikan kemanfaatan kebaikan buat kita semua menuju ridhaAllah dalam ampunan dan rahmat-Nya. Aamiin

~abah al-faqiir

Jumat, 17 Maret 2017

Sayangilah sesama

Cinta dan Sayangilah...

Sesungguhnya kita  semua adalah sama dan jangan hanya karna kulit kita berbebeda atau lebih kaya atau status sosial yang lebih tinggi oleh pangkat, derajat dan jabatan lalu menganggap diri kita lebih baik, lebih alim atau lebih sholih...

Bukankah kita hamba-hamba yang beriman itu bersaudara..? sebagaimana Allah berfirman...

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ.....
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara..... (Qs. al-Hujaraat:10)

Sayangi mereka yang menyayangimu, namun jangan sakiti mereka yang menyakitimu. Kebaikan itu tak pernah mengenal batas...!!!

Al-Muslim man salimal muslimun min lisanihi wayadih (seorang muslim itu adalah mereka yang mampu menjaga tangan dan tutur kata ucapannya agar tidak menyakiti saudaranya atau orang lain)

sebagaimana firman Allah;

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ▪
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Qs. al-Hujaraat:13)

Abu Hurairah r.a. meriwayatkn bahwa Rasulullah s.a.w telah bersabda : "Tidaklah kalian masuk surga hingga kalian beriman. Dan tidaklah kalian beriman hingga saling menyayangi antara satu sama lain. Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yg jika kalian kerjakan niscaya kalian akan saling menyayangi antara satu sama lain? Sebarkanlah salam sebanyak2nya d antara kalian". (H.R.Muslim)

Juga Rasulullah bersabda: "Hendaknya engkau bersikap lembut dan jauhilah olehmu sikap keras dan keji."
(HR. Bukhari)

آللّهُمَ صَلّیۓِ ۈسَلّمْ عَلۓِ سَيّدنَآ مُحَمّدْ وَ عَلۓِ آلِ سَيّدنَآ مُحَمَّدٍ  وصحبِه وَسَلَّمَ

moga manfaat dan dijauhkan dari sikap sombong dan angkuh...

~abah al-faqiir

Unta Bicara

10 Sholawat dan Unta Yang Berbicara

Dalam sebuah kisah yang diambil dari Kitab Durrotun Nashihin, ditulis oleh Syekh Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakiri Al-Khoubawy. Hal. 166.

Diceritakan bahwa ada seorang yahudi menuduh seorang seorang sahabat mencuri seekor unta. Dia mendatangkan empat saksi palsu dari kalangan orang munafik dan menyampaikan kejadian tersebut kepada Rosulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam. Kemudian Rosulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam memberikan hukuman kepada sahabat yang tertuduh tersebut atas apa yang telah dituduhkan kepadanya. Sesuai dengan syariat, bagi pencuri yang telah melebihi satu nishab maka hukumannya adalah dipotong tangannya.

Selanjutnya Rosulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam pun memerintahkan untuk segera memotong tangan sahabat tersebut. Namun, sahabat tersebut masih tetap saja menyangkal atas tuduhan itu bahwa dia bukanlah pencuri unta.

Sesaat sebelum dia menjalani hukuman potong tangan itu, dia mengangkat kepalanya menatap langit dan berdo’a “Wahai Allah dan Penguasa diriku, sungguh Engkau maha mengetahui bahwa sesungguhnya aku bukanlah pencuri unta ini !!!”. Kemudian dia berkata kepada Rosulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam “Wahai Rosulullah, sesungguhnya hukummu adalah hak dan benar, tetapi ijinkan lah kepada unta ini untuk memberitahu tentang kebenaran diriku ?!?”.

Rosulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam pun segera menghadap  pada unta itu dan bertanya “Wahai unta, sesungguhnya kamu ini milik siapa ?”.
Subhanallah..! atas ijin Allah, tiba-tiba terjadilah suatu keajaiban, unta tersebut pun berbicara layaknya manusia dengan kata yang fasih dan jelas “Wahai Rosulullah, sesungguhnya aku adalah milik orang muslim ini (sahabat yang tertuduh). Dan sesungguhnya saksi-saksi itu telah berdusta”.

Mendengar jawaban unta tersebut, Rosulullah pun segera membebaskan sahabat tersebut dari hukuman serta memberikan hukuman bagi para saksi palsu itu. Dan selanjutnya Rosulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam pun bertanya kepada sahabat tersebut “Wahai sahabat muslim, maukah kamu menceritakan kepadaku apa sesungguhnya yang telah kamu lakukan sehingga Allah memberikan izin pada unta ini hingga bisa berbicara tentang kebenaran atas dirimu ?”. Sahabat tersebut pun menjawab “Wahai Rosulullah, aku tidak akan tidur di malam hari sebelum aku membaca sholawat kepadamu sebanyak 10 kali”. Kemudian Rosulullah berkata “Kamu telah selamat dari terpotong tanganmu di dunia, dan kamu akan selamat pula dari siksa di akhirat nanti karena barokah sholawatmu kepadaku”.

Subhanallah…
Ya Allah, atas barokah Nabi-Mu yang terpilih... perkenankanlah rohmat dan magfiroh-Mu kepada kami...!!!  Aamiin.

اللهم صل وسلم على سيدنا محمد

~abah al-faqiir

Jubah Kemuliaan

Jum'ah Mubaraaq...

□ JUBAH KEMULIAAN □

Yes..! Yes..! mantab.. ini baru anak mamah.. ini baru anak papa... dst..
-anaku juara 1, lomba nyanyi..
-anaku juara 2, lomba menari..
-anaku juara 1, lomba organ, piano, pidato, baca puisi, deklamasi, renang, dan lain-lain..

Mungkin ucapan-ucapan inilah yang sering diutarakan oleh kebanyakan kita sebagai orangtua atas prestasi yang diraih anak-anak kita dan bahkan dianggap telah membanggakan orangtua...,
dan boleh-boleh saja anak-anak kita memiliki prestasi yang demikian...

Namun pernahkah kita bermimpi, mendambakan, atau terlintas bagi anak-anak kita untuk mengenal lebih dekat pada Robb nya...? Menjadi ahli sholat, puasa, dzikir, shodaqoh, dan ahli baca Qur'an..?

سُبْحَانَ اللّهُ وَالْحَمْدُلِلَّهِ وَلاَ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَ اَللّهُ اَكْبَرُ' ▪
dengan ucapan:

سُبْحَانَ اللّهُ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِي ▪
Saat anak-anak kita meraih prestasinya:
-anaku juara 1, lomba sholat..,
-anaku juara 2, lomba adzan..,
-anaku juara 1, lomba baca Qur'an (qira'ah)..., dan seterusnya.
Atau ucapan:

صَدَقَ اللهُ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ▪
Saat mereka melantungkan firman-firman Allah dan mengakhiri bacaan qur'annya dengan baik.

Saudaraku...
Moga kisah berikut ini dapat menjadi renungan diri bagi kita buat anak-anak kita sebagai generasi muslim yang tangguh....

Alkisah telah diceritakan adanya seorang anak laki-laki berusia kurang dari 10 th, bernama Muhammad Hafidz.., dia anak dari seorang pengusaha sukses yang kaya raya.. memiliki banyak perusahaan dalam dan luar negri.

Oleh sang ayah si Hafidz ini di sekolahkan di SD Internasional ternama dan paling bergengsi di sebuah kota megapolitan..! Tak ayal tentu sudah bisa ditebak, bayaran sekolahnya yang sangat mahal.., tapi bagi si ayah, tentu bukan masalah..karna harta dan uangnya yang berlimpah…

Sang ayah selalu berfikir kalau anaknya harus mendapat bekal pendidikan terbaik di segala jenjang.., agar sang anak kelak menjadi orang yang sukses dan bisa mengikuti jejak sang ayah...

Suatu hari sang isteri (ibunya Hafidz) memberi tahu suaminya bila Sabtu depan si ayah diundang menghadiri acara “Hari buat Ayah” di sekolahan Hafidz..
“Wah, maaf mah.., ayah gak bisa, ada rapat dan sibuk mah..! Sebaiknya mama aja deh yang hadir..” begit ujar sang ayah kepada isterinya.

Dan menurutnya acara beginian sangat gak penting dan buang-buang waktu, bila dibanding urusan bisnis besarnya.. Tapi kali ini sang isteri pun marah dan mengancam..sebab sudah kesekian kalinya sang ayah nggak pernah mau datang ke acara anaknya.., dia malu karena anaknya selalu didampingi ibunya.. sementara anak-anak yang lain selalu didampingi oleh ayahnya…!

Oleh karena diancam isterinya.., akhirnya si ayah mau hadir meski agak ogah-ogahan.. "Hari buat Ayah" ini adalah acara yang dikemas khusus bagi siswa untuk saling unjuk kemampuan di depan ayah-ayah mereka..

Karena ogah-ogahan inilah, kehadiran ayah Hafidz memilih duduk paling belakang.., sementara para ayah yang lain (terutama yg muda2) berebut duduk di depan agar bisa menyemangati anak2nya yang akan tampil di atas panggung…
Satu persatu siswa menampilkan bakat dan kebolehannya masing-masing..ada yang menyanyi.., menari.., membaca puisi.., pantomim.., dan ada pula yang pamer akan lukisannya..dll.. Semua mendapat applause yang gegap gempita dari ayah2 mereka…

Dan kini tiba giliran si Muhammad Hafidz dipanggil gurunya untuk menampilkan kebolehannya..
“Maaf bu, bolehkah saya meminta pak Arief untuk hadir disini..?” tanya Hafidz pada ibu gurunya..!
pak Arief adalah guru mengaji Hafidz untuk kegiatan ekstra kurikuler di sekolah itu …
”Oh boleh saja nak..!” begitu jawab gurunya..dan pak Arief pun hadir ke panggung…
“Pak Arief, bolehkah bapak membuka Kitab Suci Al Qur’an Surat 78 (An-Naba’)?” begitu pinta Hafidz kepada guru ngajinya…
”Tentu saja boleh nak..” jawab pak Arief..
“Tolong bapak menyimak bacaan saya bila ada yang salah..!”.
Kemudian Hafidz pun mulai melantunkan QS An-Naba’ tanpa membaca mushafnya (hapalan).. dengan lantunan irama yang persis seperti bacaan “Syaikh Sudais” (Imam Besar Masjidil Haram)…

سُبْحَانَ اللّهُ
Semua hadirin diam terpaku mendengarkan bacaan si Hafidz yang mendayu-dayu… termasuk ayah si Hafidz yang duduk dibelakang…
Tiba-tiba pak Arief menghentikan bacaan Hafidz ”Stop..! kamu telah selesai membaca ayat 1 s/d 5 dengan sempurna.., sekarang coba kamu baca ayat 9..” begitu kata pak Arief yang tiba2 memotong bacaan Hafidz… lalu Hafidz pun membaca ayat 9…, ”Stop, coba sekarang kamu baca ayat 21..lalu ayat 33..”, lanjut pak Arief, guru ngajinya.

Setelah usai Hafidz membacanya…lalu kata pak Arief:“Sekarang kamu baca ayat 40 (ayat terakhir)”..si Hafidz pun membaca ayat ke 40 tsb hingga selesai”...

إِنَّا أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا ▪
"Sesungguhnya kami memperingatkan kepada kamu adzab yang dekat (waktunya), pada hari yang seseorang melihat apa-apa yang telah dilakukannya sendiri, sedang oran kafir berkata, 'hai kiranya aku dahulu jadi tanah".
(QS.An-Naba':40)

سُبْحَانَ اللّهُ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِي
“Ternyata kamu hafal Surat An-Naba’ dengan sempurna nak…” begitu teriak pak Arief sambil mengucurkan air matanya dan memeluk erat Hafidz…!, juga para hadirin yang muslim pun tak kuasa menahan airmatanya…!

Selanjutnya pak Arief bertanya kepada hafidz, santri ngajinya: ”Kenapa kamu memilih menghafal Al-Qur’an dan membacakannya di acara ini nak, sementara teman2mu unjuk kebolehan yang lain..?” begitu tanya pak Arief penasaran…

"Begini pak guru…waktu itu jujur saya malas mengaji dalam mengikuti pelajaran bapak.., lalu bapak menegur saya melalui sabda Rasulullah SAW: ”Barang siapa yang membaca Al Qur’an, lalu mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka akan dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya itu seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya akan dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Lalu keduanya bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?” Dijawab, ”Karena kalian berdua telah memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an.”
(H.R. Al-Hakim)…

آللّهُمَ صَلّیۓِ ۈسَلّمْ عَلۓِ سَيّدنَآ مُحَمّدْ وَ عَلۓِ آلِ سَيّدنَآ مُحَمَّدٍ وصحبِه وَسَلَّمَ ▪
“Pak guru.., maafkan saya, saya ingin mempersembahkan “Jubah Kemuliaan” kepada ibu dan ayah saya di hadapan Allah di akherat kelak..! sebagai seorang anak yang berbakti kepada kedua orang saya..”, jelas Hafidz pada guru ngajinya...
Sontak semua orang terkesiap penuh haru dan kembali tak kuasa membendung cucuran air mata mereka begitu mendengar ucapan anak yang berusia kurang dari 10 th tsb…!

Dan ditengah-tengah keheningan suasana itu.., tiba2 terdengar jeritan....
ٱللّـًِھْ أَگبّـًرْ.. ٱللّـًِھْ أَگبّـًرْ.. ٱللّـًِھْ أَگبّـًرْ
“Allahu Akbar..!!” dari seseorang yang bergegas lari dari arah belakang menuju ke panggung…

Ternyata dialah ayah si Hafidz.. yang dengan ter-gopoh2 langsung menubruk sang anak.., duduk bersimpuh sambil memeluk kaki anaknya..
”Ampuun nak..! maafkan ayahmu ini yang selama ini tidak pernah memperhatikanmu.., tidak pernah mendidikmu dengan ilmu agama.., apalagi mengajarimu membaca al-Qur'an…”, ucap sang ayah sambil menangis di kaki anaknya…;” Ayah hanya berpikir dan menginginkan agar kamu sukses di dunia nak…, ternyata kamu malah memikirkan “kemuliaan ibu dan ayah” di akherat kelak…! Sungguh.., ayah maluuu nak, kamu telah menyadarkan ayah nak..!" ujar sang ayah sambil tetap nangis ter-sedu2…subhanallah...!

سُبْحَانَ اللّهُ وَالْحَمْدُلِلَّهِ وَلاَ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَ اَللّهُ اَكْبَرُ'
Entah apa yang ada dibenak hadirin yang menangis saat itu.., boleh jadi karena ada yang merasa berdosa telah menelantarkan anaknya.., atau merasa bersalah karena telah lalai mengajarkan agama menanamkan Iman Islam kepada anak_anaknya.., atau mungkin menyesal karena tidak mengajari anak-anaknya mengaji, mempelajari Qur'an..atau merasa berdosa karena malas membaca Al-Qur’an yang hanya tersimpan rapi di rak bukunya..dan semua..dengan alasan sibuk urusan dunia…!!!

Hingga kita lalai dan mengesampingkan urusan akherat.. dan lebih sibuk dengan urusan dunia..! padahal mungkin kita tau kalau kehidupan akherat jauh lebih baik dan kekal dari pada kehidupan dunia yang memperdaya, sendau gurau dan sangat singkat ini.., sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. Al-An'am ayat 32:

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ ▪
”Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?”...

سُبْحَانَ اللّهُ وَ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ وَ أَسْتَغفِرُاللهَ الْعَظيِمْ وَ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ ▪
Sungguh hamba mohon ampunan kepada Allah..Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang…

Wallahu ‘alam bissawab..
Semoga bermanfaat..khususnya buat saya pribadi dan kita semua, kaum muslimiin wal muslimat…
آمِيْنَ آمِيْنَ آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.. آللّهُمَ آمِيْن يَا مُجِيْبَ السَّائِلِيْنَ ▪

~abah al-faqiir

Rabu, 15 Maret 2017

Jatiku bicara

Hatiku bicara...

"Bahasa qolbu tercipta dari sebuah ungkapan hati, sebuah rasa rindu dari seorang insan yang tak dapat disampaikan dalam kata-kata yang terucap...hanya dengan doa.......
'Sebuah rasa yang teramat dalam, begitu lembut dan tulus dari dalam hati.....
"Rasa rindu kepada sang Khaliq..., kepada Rosul dan kepada sesama takkan pernah sama tapi akan sangat bermakna bila diungkap melalui bahasa qolbu.

Semoga rindu yang teramat dalam kepada sang Khaliq, kepada Rosul dan kepada yang dirindukan akan tersampaikan dengan bahasa qolbu......

"Kesuksesan Sejati adalah ketika kita berhasil meyakini bahwa semua yang kita raih adalah titipan ALLAH SWT..., sehingga membuat kita menjadi Tawadhu' dan rendah hati...., serta terus menerus membersihkan hati (Qolbu) dan senantiasa meningkatkan kemampuan untuk mempersembahkan yang terbaik bagi kehidupan DUNIA dan AKHIRAT....

Allahumma ya kholiqul Syafa'ah..! Isyfa'lana wahdina wa robbina...haqon,
Allah adalah tujuan hidupku.....!
kemanapun aku pergi..., hanya RidhoMu yang kucarri...!
dengan penuh harap meraih mahabbah dan ma'rifat kepadamu..ya Allah, robbul'alamin. Amin...amin..amin..ya Allah.

~abah al-faqiir

Karak 2 Hati slm amarah

JARAK DUA HATI dalam AMARAH

Suatu hari seorang Kyai yang bijak bertanya kepada para santrinya, “Mengapa ketika seseorang sedang dalam kondisi marah, bicaranya selalu keras atau sedikit berteriak?”
Seorang santri menjawab, “Karena pada saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, sehingga ia berteriak.”
“Sementara, lawan bicaranya justru ada dihadapannya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tidak bisa bicara dengan halus?”, lanjut Kyai bertanya lagi.

Hampir semua muridnya memberi sejumlah alasan senada dengan santri sebelumnya. Namun tidak ada jawaban yang memuaskan.
Kemuadian sang Kyai pun memberikan penjelasan, “Ketika dua orang sedang dalam kondisi amarah, maka jarak antara kedua hati mereka menjadi amat jauh, walaupun secara fisik mereka begitu dekat atau tengah berhadapan. Karena itu, untuk bisa mencapai jarak hati keduanya yang saling menjauh itu membuat mereka harus bicara keras atau berteriak.

Dan hebatnya lagi, semakin keras mereka berteriak, atau semakin mereka marah, maka jarak hati diantara keduanya juga semakin menjauh lagi yang membuat mereka terpaksa kian berteriak lebih keras lagi.”

“Dan bagaimana kalau Sebaliknya, apa yang terjadi dengan dua orang yang saling mengenali diri dan mencintai?”
"Tentu mereka tidak akan berteriak dalam bicaranya. Ketika berbicara, suara yang keluar dari mulut mereka demikian halus dan lembut. Dan selirih apapun mereka berbicara, keduanya bisa saling memahami dan mendengar dengan jelas. Mengapa demikian?”

Sang Kyai pun melanjutkan penjelasannya, “Itu semua karena hati mereka begitu dekat. Kedua hati mereka tak berjarak, bahkan mungkin menyatu. Nah dalam kondisi semacam itu, tentu bicara mereka cukup pelan bahkan hanya dengan pandangan mata saja, keduanya sudah saling memahami. Tanpa harus berkata-kata…”

Akhirnya sang Kyai pun menasihati kepada para santrinya: “Santriku..! Ketahuilah ketika sedang dilanda amarah, kuasai diri dan jagalah hatimu jangan sampai larut dalam tipu-daya syaitan agar hatimu tidak berjarak meninggalkan mu. Dan hendaknya kamu tidak mengucapkan kata2 yang memperjauh jarak hati diantara kalian…!

Dan ingatlah Hati itu cerminnya Jiwa dan kawallah hati-hati kalian dengan dzikrullah, wudhu dan istighfar, saat kalian sedang dilanda virus amarah. Niscaya hati kalian akan tetap dekat dan lembut dalam rahmatAllah”.
Rosul SAW bersabda; "Orang kuat itu bukanlah mereka yang mampu membanting lawannya, dan Kekuatan seseorang itu tidak diukur dari kekuatan fisiknya, tapi orang kuat itu adalah mereka yang mampu menahan hawa nafsunya dari amarah" (HR. Bukhari-Muslim)
Moga manfaat dalam menjaga hati dan amarah kita....

~abah al-faqiir

Selasa, 14 Maret 2017

Topeng Kehidupan

TOPENG KEHIDUPAN

Boleh jadi tidak sedikit topeng-topeng kehidupan bertebaran di punggung bumi ini yang kita lihat dan ada di hadapan mata-mata kita…
 Topeng kedustaan dan aniaya diri
 Topeng kemunafikan dan pembenaran diri
 Topeng tamak dan keserakahan
 Topeng riya’ dan ingin menang sendiri
 Topeng hasad dan fitnah

Dan mungkin masih banyak lagi topeng-topeng lainnya. Dan kesemuanya itu hanyalah untuk menutupi kelemahan dan keburukan wajah-wajah kita dihadapan manusia/makhluk. Mungkin kita bisa saja membohongi manusia dengan kemasan dan tampilan topeng-topeng yang dikenakan, namun sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa-apa yang kita nyatakan dan apa-apa yang kita sembunyikan.

Allah berfirman...

وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۚ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا▪
Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (Qs. al-Israa' :81)

Syaik Al Balkhi berkata,” Suatu saat Ibrahim Bin Adham berjalan di pasar Basrah, maka orang yang mengetahui kedatangannya berkumpul mengerumuninya.

Di antara mereka ada yang beertanya tentang firman Allah swt,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ▪
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS. Al Mukmin:60)

Orang yang bertanya itu selanjutnya berkata,” Paadahal kami sudah sering berdoa, tetapi Allah tetap tidak mengabulkan doa kami.”

Ibrahim bin Adham berkata,”Wahai penduduk Basrah, sesungguhnya hati kalian telah mati oleh sepuluh sebab, maka bagaimana mungkin Allah mengabulkan doa kalian. Kesepuluh sebab yang menyebabkan hati kalian mati adalah:
1. Kalian mengenal Allah tetapi tidak mau menunaikan hak-Nya (tidak mau melaksanakan perintah-Nya dan tidak mau menjauhi dan meninggalkan larangann-Nya)
2. Kalian suka membaca kitab Allah tetapi tetap tidak mau mengamalkannya,
3. Kalian mengetahui bahwa iblis itu musuh tetapi tetap mengikuti perintahnya,
4. Kalian menyatakan cinta kepada Rasulullah saw, tetapi meninggalkan Sunnahnya,
5. Kalian menyatakan cinta surga, tetapi tidak mau mengamalkan amalan ahli surga,
6. Kalian mengakui takut siksa neraka, tetapi tetap saja berbuat dosa,
7. Kalian mengakui bahwa kematian itu haq (benar), tetapi  tidak pernah menyiapkan bekal untuk menghadapinya,
8. Kalian selalu memperhatikan aib orang lain, tetapi tidak mau memperhatikan aib diri sendiri,
9. Kalian senang makan rizki Allah, tetapi tidak pernah bersyukur kepada-Nya,
10. Kalian sering mengubur orang mati, tetapi tidak mau mengambil pelajaran darinya.

Firman Allah : “Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal sesungguhnya mereka hanya menipu dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya. Di dalam hati mereka ada penyakit lalu Allah menambahkan penyakit mereka itu  dan bagi mereka adzab yang pedih disebabkan oleh apa-apa yang mereka dustakan”. ( QS. Al-Baqaarah: 9-10 )

Moga manfaat dan bisa menjadi cermin dan nutrisi iman, islam, dan ikhsaan kita dalam rahmat-Nya.

~abah al-faqiir

Senin, 13 Maret 2017

Dalam kesendirian malam

Dalam kesendirian malam..

Siapapun kita dan tak ada satupun dari kita yang mampu menghidar, menahan, dan menolak akan datangnya sang pemutus kenikmatan dunia (Maut), bahkan memajukan atau mengundurkannya barang sedetik pun. Dan semua yang bernyawa pasti akan berjumpa dengan nya, mungkin besuk, lusa, minggu depan, bulan depan, atau tahun depan.

Dan boleh jadi tahajud kita malam ini adalah tahajud terakhir kita yang tak bisa lagi bertemu dengan waktu duha esok hari…

Saudaraku…
Marilah kita gunakan disisa usia kita yang masih ada sebagai suatu kesempatan baik dengan sebaik-baiknya dan melakukan hal yang baik-baik yang disukai Allah dan Rosul-Nya Shalallahu ‘Alaihi Wasalam, agar kelak kita bisa kembali dengan akhir yang baik. Aamiin.

moga jadi renungan lail kita malam in..

~abah al-faqiir

Al Ummu madrasyah al ulla

Nasehat sang IBU..

Al-ummu madrasyah al-ulla
Sesungguhnya sang ibu itu adalah pendidik (madrasyah) bagi anak-anaknya...

Dengan penuh kasih sayang sang ibu kepada putrinya melalui tatapan lembut dan senyuman penuh haru, sang ibu mengajari anak gadis remajanya:
“Anakku, bila engkau ingin memiliki mulut dan bibir yang indah, maka ucapkanlah selalu perkataan yang baik dan basahilah selalu bibirmu dengan banyak membaca Qur'an dan dzikrullah serta jangan pernah mengotorinya dengan kedustaan dan pembenaran diri..!”

“Anakku, jika engkau ingin memiliki pipi yang lesung, maka tebarkanlah selalu senyuman yang ikhlas kepada sesama…!”

“Anakku, jika engkau ingin memiliki mata yang bening menawan, maka lihatlah selalu akan kebaikan orang lain dan tutuplah matamu dari melihat keburukannya…!”

“Anakku, bila kamu ingin memiliki rambut dan dada yang indah, maka tutupilah dengan hijabmu dan panjangkanlah dan jangan pernah kamu biarkan rambutmu meski hanya sehelai terlihat oleh lelaki yang bukan muhrimmu nak...!"

"Buah hatiku, bila kamu ingin memiliki tubuh yang langsing terjaga, maka dietlah dengan makan sebelum lapar dan berhentilah sebelum kamu kenyang serta jangan pernah lupa untuk menyisihkan sebagian rizki dari makanan untuk tetanggamu yang lapar dan kaum fakir miskin…!”

“Buah hatiku, jika kamu ingin memiliki jemari tangan yang lentik memukau, maka gunakanlah selalu jari-jemarimu untuk menghitung kebaikan atau kebajikan orang lain kepadamu dan genggamlah tanganmu dari menghitung kebajikanmu pada orang lain…!”

“Sayangku, jika kamu ingin memiliki kecantikan wajah yang putih bersih dan bercahaya, maka bersihkanlah kekotoran batin dan penyakit hati, seperti iri hati, riya, dendam, dengki, dan lainnya...!”

Anakku, sayang..! Ketahuilah...!
Janganlah kamu sombong akan kecantikan wajah dan fisikmu karena semua itu akan pudar oleh waktu. Namun milikilah selalu Kecantikan hati dan perilaku yang tidak akan pernah pudar walau oleh kematian sekalipun...!

~Jika kamu BENAR, maka kamu tidak perlu marah...
~Jika kamu SALAH, maka kamu wajib minta maaf dan akui kesalahanmu....
~Kesabaran untuk terhadap keluarga adalah dengan KASIH SAYANG...
~Kesabaran terhadap orang lain itu adalah dengan mengHARGAi dan mengHORMATinya....
~Kesabaran untuk diri sendiri itu adalah dengan banyak mengingat-ingat keburukan kita kepada oranglain dan banyak mengingiat-ingat kebaikan orang lain pada diri kita....
~Kesabaran terhadap TUHAN itu adalah dengan IMAN dan TAQWA...

>Dan Banyak-banyaklah bersabar:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ ▪
"Hai sekalian orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar" (QS. Al-Baqaarah:153)

>Banyak-banyaklah mengingat-Nya;

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ ▪
"Sebab itu ingatlah Aku (Allah) niscaya Aku ingat pula kepada kamu dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku". (QS. Al-Baqaarah:152)

>Banyak-banyaklah Bersyukur kepada-Nya;

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ ▪
"Dan ingatlah tatkala Tuhanmu memberitahukan, 'Sungguh jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambahkan nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkarinya, sungguh adzab-Ku sangat keras" (QS. Ibraahiim:7)

~Setiap ujian ada kehidupan dan setiap yang hidup itu pasti teruji..
~Setiap masalah itu untuk dihadapi dan diselesaikan dan bukan untuk dihindari...
~Hal-hal yang indah itu tidak harus selalu baik dan berharga, tapi hal-hal yang baik dan berharga itu akan selalu indah....
~Jadikanlah dirimu sesuatu yang berharga dan bernilai dihadapan ALLAH
Isya'Allah

~abah al-faqiir

Minggu, 12 Maret 2017

Nasehat Ibuku

SEORANG ANAK GADIS BERTANYA PADA IBUNYA

“Ibu, sungguh engkau segalanya bagiku.., sungguh aku baru akan mendapatkan ridha Allah bila engkau ridha pada ku....
Ibu, sungguh engkaulah malaikat Allah yang diturunkan untuk mengajariku mengenal dan merindukan Allah, Tuhanku...
Ibu, sungguh kasih sayang, derajat dan kemuliaan lebih tinggi dan tak sebanding dengan surgaku.., dan karenanya surgaku selalu ada di bawah telapak kakimu...
Ibu, sungguh engkau selalu terlihat cantik dimataku....
Ibu, sungguh aku ingin seperti ibu, dan tolong ajarilah aku bagaimana caranya agar bisa seperti ibu..!”

Dengan penuh kasih sayang sang ibu kepada putrinya melalui tatapan lembut dan senyuman penuh haru, sang ibu mengajari anak gadis remajanya:
“Anakku, bila engkau ingin memiliki mulut dan bibir yang indah, maka ucapkanlah selalu perkataan yang baik dan basahilah selalu bibirmu dengan banyak membaca Qur'an dan dzikrullah serta jangan pernah mengotorinya dengan kedustaan dan pembenaran diri..!”

“Anakku, jika engkau ingin memiliki pipi yang lesung, maka tebarkanlah selalu senyuman yang ikhlas kepada sesama…!”

“Anakku, jika engkau ingin memiliki mata yang bening menawan, maka lihatlah selalu akan kebaikan orang lain dan tutuplah matamu dari melihat keburukannya…!”

“Anakku, bila kamu ingin memiliki rambut dan dada yang indah, maka tutupilah dengan hijabmu dan panjangkanlah dan jangan pernah kamu biarkan rambutmu meski hanya sehelai terlihat oleh lelaki yang bukan muhrimmu nak...!"

"Buah hatiku, bila kamu ingin memiliki tubuh yang langsing terjaga, maka dietlah dengan makan sebelum lapar dan berhentilah sebelum kamu kenyang serta jangan pernah lupa untuk menyisihkan sebagian rizki dari makanan untuk tetanggamu yang lapar dan kaum fakir miskin…!”

“Buah hatiku, jika kamu ingin memiliki jemari tangan yang lentik memukau, maka gunakanlah selalu jari-jemarimu untuk menghitung kebaikan atau kebajikan orang lain kepadamu dan genggamlah tanganmu dari menghitung kebajikanmu pada orang lain…!”

“Sayangku, jika kamu ingin memiliki kecantikan wajah yang putih bersih dan bercahaya, maka bersihkanlah kekotoran batin dan penyakit hati, seperti iri hati, riya, dendam, dengki, dan lainnya...!”

Anakku, sayang..! Ketahuilah...!
Janganlah kamu sombong akan kecantikan wajah dan fisikmu karena semua itu akan pudar oleh waktu. Namun milikilah selalu Kecantikan hati dan perilaku yang tidak akan pernah pudar walau oleh kematian sekalipun...!
~Jika kamu BENAR, maka kamu tidak perlu marah...
~Jika kamu SALAH, maka kamu wajib minta maaf dan akui kesalahanmu....
~Kesabaran untuk terhadap keluarga adalah dengan KASIH SAYANG...
~Kesabaran terhadap orang lain itu adalah dengan mengHARGAi dan mengHORMATinya....
~Kesabaran untuk diri sendiri itu adalah dengan banyak mengingat-ingat keburukan kita kepada oranglain dan banyak mengingiat-ingat kebaikan orang lain pada diri kita....

~Kesabaran terhadap TUHAN itu adalah dengan IMAN dan TAQWA...
>Banyak-banyaklah mengingat-Nya;

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ ▪
"Sebab itu ingatlah Aku (Allah) niscaya Aku ingat pula kepada kamu dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku". (QS. Al-Baqaarah:152)

>Banyak-banyaklah Bersyukur kepada-Nya;

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ ▪
"Dan ingatlah tatkala Tuhanmu memberitahukan, 'Sungguh jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambahkan nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkarinya, sungguh adzab-Ku sangat keras" (QS. Ibraahiim:7)

>Dan Banyak-banyaklah bersabar:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ ▪
"Hai sekalian orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar" (QS. Al-Baqaarah:153)

~Setiap ujian ada kehidupan dan setiap yang hidup itu pasti teruji..
~Setiap masalah itu untuk dihadapi dan diselesaikan dan bukan untuk dihindari...
~Hal-hal yang indah itu tidak harus selalu baik dan berharga, tapi hal-hal yang baik dan berharga itu akan selalu indah....

~Jadikanlah dirimu sesuatu yang berharga dan bernilai dihadapan ALLAH

Saudaraku...
Berbhakti pada kedua ibu-bapak kita, menghormati, bertutur-kata yang lembut menyejukan, dan memuliakan keduanya itu adalah perintah ALLAH, sebagaimana firman-Nya dalam srt Al-Israa' ayt 23-24.....

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا ▪
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا ▪
Dan Tuhanmu telah menetapkan bahwa janganlah kamu menyembah melainkan hanya kepada-Nya, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu. Jika sampai salah seorang mereka itu atau keduanya telah tua dalam pemeliharaanmu (usia lanjut), maka janganlah kamu katakan pada keduanya 'ah', dan janganlah kamu membentak mereka, dan bertutur katalah pada keduanya dengan perkataan yang mulia (menyejukan hati). Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan kelembutan (penuh kasih-sayang), dan ucapkanlah, "wahai Tuhanku, kasihanilah keduanya, sebagaimana mereka telah memeliharaku waktu kecil" (QS. Al-Israa':23-24)"

Moga bermanfaat...

~abah al-faqiir

Jangan Tamak

Jangan tamak dan serakah..
"Seandainya seorang manusia itu telah memiliki dua lembah yang berisikan harta (emas), maka niscaya dia pasti masih berambisi untuk mencari lembah harta yang ketiga...!!! (HR.Bukhari)

Jadilah hamba yang besyukur...

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيد

Dan (ingatlah juga tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".


(Qs. Ibrahim:7)

~abah al-faqiir

Sabtu, 11 Maret 2017

Bersahaja..

Bersahaja..

Al-kisah ada seorang alim yang sedang duduk bersama seorang hamba sahaya yang sedang beristirahat dari mengembalakan kambing tuannya di bawah pohon kurma...

Kemudian terjadi perbincangan antara keduanya di bawah pohon kurma itu...
Sang alim bertanya: "Menurutmu manakah yang baik atau lebih baik dari 2 keadaan manusia berikut ini.., saudaraku..?
1. seseorang yang begitu taat dan rajin dalam beribadah, namun sombong, angkuh, dan selalu merasa dirinya lebih baik dan shalih dari yang lain...
2. seseorang yang tak pernah beribadah dan jauh dari mengingat tuhannya, namun memiliki prilaku akhlak yang begitu mulia, lembut penuh kesantunan dan dermawan penuh kasih-sayang pada sesama...

Lalu si hamba sahaya itu mencoba memberikan jawabannya dengan penuh ta'dhim dan santun pada sang alim...
"Keduanya adalah baik.., tuan. karena...
▪Boleh jadi suatu saat si ahli ibadah penuh ketaatan, namun sombong dan angkuh itu akan menemukan kesadarannya tentang prilaku akhlaknya yang buruk itu dan segera bertaubat lalu lahirlah akan prilaku akhlaknya yang baik, lembut dan bersahaja menjadi orang baik, bersih lahir dan bathinnya.
▪ Dan untuk orang yang kedua itu boleh jadi karena memiliki prilakunya yang lembut, santun dan penuh kasih-sayang atas sesamanya, Allah akan menurunkan hidayah baginya menjadi seseorang yang taat dan ahli ibadah dengan tetap didasari akhlak baik yang dimilikinya serta bersih lahir dan batinnya pula..

Seketika sang alim itu tertegun diam sejenak dan terkejut atas jawaban yang tak terduga diberikan oleh hamba sahaya si pengembala kambing yang bersahaja itu...

Lalu sang alim bertanya kembali...
"Kalau demikian saudaraku, siapakah orang yang buruk atau tidak baik..?"
dengan lembut dan santun si hamba sahaya menjawab: "Sungguh yang buruk atau tidak baik itu adalah diri kita sendiri sebagai orang ketiga dari keduanya. kita yang selalu mencari keburukan dan kesalahan orang lain, mudah meremehkan dan mengecilkan orang lain, selalu mencari pembenaran diri dan sulit mengakui kesalahan diri, dan kita yang selalu mampu dan sibuk menilai orang lain, namun sangat lalai dalam menilai siapa dirinya sendiri...!

Sontak sang alim itupun meneskan airmatanya penuh kagum pada si pengembala kambing yang bijak dan bersahaja itu...

siapakah hamba sahaya, si pengembala kambing itu..? Dialah seorang waliullah yang sedang disembunyikan atau disamarkan keberadaannya dimuka bumi ini menjadi si pengembala kambing yang bersahaja...

moga manfaat sebagai renungan diri dan nutrisi bagi iman, islam, dan ikhsaan kita kepada Allah Azza wa jalla. Insya' Allah.

~abah al-faqiir

Jumat, 10 Maret 2017

Ojo Dumeh

Ojo dumeh...
( Jangan karena... )

Ojo dumeh pinter banjur do keminter...
( Jangan karna pintar, lalu merasa paling pintar… )
Pinter yen ora bener uripe bakal keblinger...
( Pintar bila tidak benar, hidupnya akan kesasar… )

Ojo dumeh ayu banjur do kemayu...
( Jangan karna cantik, lalu merasa paling cantik… )
Elingono tuwomu ompong peyot ora ayu...
( Ingatlah akan usia tuamu yang akan ompong, keriput dan tidak cantik… )

Ojo dumeh sugih banjur do semugih...
( Jangan karna kaya, lalu merasa paling kaya… )
Bondo iku mung nyilih mbesuk bakale mulih...
( Harta itu hanyalah sekedar pinjaman yang kelak akan kembali… )

Ojo dumeh mlarat banjur ragelem sholat...
( Jangan karna miskin, lalu tak mau sholat… )
Mlarat yen ora sholat rugi dunyo lan akherat...
( Miskin bila tidak sholat maka akan menjadi rugi dunia dan akherat… )

~abah al-faqiir/nasehat jawa

Ibnu Mas'ud ra

Ibnu Mas'ud ra

Salah seorang sahabat, Ibnu Mas'ud ra

رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ
Berkata;  "Waktu yang kusesali dalam hidup ini adalah jika sampai datangnya waktu  pagi kepadaku hingga terbenamnya matahari, amalku tidak bertambah sedikit pun, padahal aku mengetahui saat ini umurku kian berkurang" (Ibnu Mas'ud ra.)
-----
Semoga dengan kian berkurangnya usia kita, kian bertambah pula amal sholih dan kebajikan kita....

آمِيْنَ آمِيْنَ آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.. آللّهُمَ آمِيْن يَا مُجِيْبَ السَّائِلِيْنَ

~abah al-faqiir

Sholawat Ibrahimiah

SHALAWAT IBROHIMIYAH

Allahumma shall! ‘ala Muhammadin wa ‘ala aali Muhammadin ka-ma shal-laita ‘ala Ibrahima wa ‘ala aali Ibrahima innaka hamidum majid. Wa-barik ‘ala Muhammadin wa ‘ala aali Muhammadin ka-mabarakta ‘ala Ibrahima wa ‘ala aali Ibrahima. Fil-’alamina innaka hamidum majid.

("Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada jujungan kami, Nabi Muhammad saw., dan kepada keluarganya, sebagaimana Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrohim a.s. dan keluarganya. Berikanlah keberkahan ke¬pada junjungan kami, Nabi Muhammad saw., dan ke¬luarganya, sebagaimana Engkau limpahkan berkah ke¬pada Nabi Ibrohim dan keluarganya di seluruh alam. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha-agung")

~abah al-faqiir

Kamis, 09 Maret 2017

Amanah Cinta

AMANAH CINTA

Jangan pernah kita mencari kesempurnaan makhluk, manakala kita mencintai dan dicintai. Karna kesempurnaan itu tak akan ada pada diri makhluk juga tak akan pernah kita temukan atau dapatkan, namun terimalah apa adanya dari pasangan kita sebagai suatu ibadah dan amanah untuk meraih ridha Allah dalam rahmat-Nya. Kemudian hadapi dan selesaikanlah segala kekurangan yang ada pada diri pasangan kita dengan cara-cara yang bijak atau sempurna...!!! InsyaAllah..

~abah al-faqiir

Angkuh dan Sombong

Angkuh dan Sombong

Sikap angkuh dan sombong adalah memandang dirinya berada di atas kebenaran dan merasa lebih di atas orang lain. Orang yang sombong merasa dirinya sempurna dan memandang dirinya berada di atas orang lain. (Bahjatun Nadzirin, I/664)

Atau sedikit terbesit dalam diri dan hatinya, bahwa;
• Lebih hebat dari orang lain..
• Lebih berharta dari orang lain..
• Lebih dermawan dari orang lain..
• Lebih baik amal dan shodaqohnya dari orang lain..
• Lebih baik pengetahuan atau bacaan Qur’an – Hadistnya dari orang lain..
• Lebih sukses dari orang lain…
• Dan seterusnya…

Hingga tanpa disadari mereka mulai melakukan hal-hal;
Mengecilkan atau meremehkan orang lain…
Mengabaikan / Menggampangkan masalah dengan harta dan kuasanya...
Membenci / menjauhi orang-orang berilmu kebaikan atau ulama…
Melupakan / mengabaikan doa-doa dari orang terdekatnya (Orangtuanya, teman, kerabat, guru, dst) atau doa-doa dari orang-orang lain untuk kebaikan dirinya dengan tanpa dia ketahuinya…
Menghargai, menghormati sebuah persaudaraan, teman, atau persahabatan dengan ukuran dari tampilan dunia yang dimilikinya baik itu hartanya, jabatannya, pangkatnya, atau derajatnya, dll…..

Lalu mereka yang telah memasuki wilayah kesombongan tanpa disadarinya berkata: ‘dia bukan saudaraku.., dia tak pantas berteman denganku…, atau dia tak level denganku.. atau ucapan-ucapan lainnya. Untuk itu saudaraku, jangan pernah menganggap bahwa amal, ibadah, dan sholatku lebih baik dari orang lain…!, atau menganggap keberhasilan / kesuksesan ini karna usaha dan jerih-payahku sendiri hingga mengabaikan adanya campur-tangan Allah di dalam nya, Astaghfirullah…! Atau bahkan beranggapan bahwa kesuksesan ini karna doa-doaku yang diqobulkan Allah tanpa adanya campur-tangan doa-doa daro oorang-orang lain yang pernah mendoakannya, Na’udzubillah...

Dan ingatlah akan Firman Allah Taala sbb:
“dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung”(QS. Al Israa:37)

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)

“Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS. An Nahl: 23)

Juga Rasulullah Shalallhu ‘Alaihi Wasalam  bersabda:
“Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk
neraka? Mereka semua adalah orang-orang keraslagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur(sombong).“ (HR. Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853)

“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.”
(HR. Muslim no. 91)

Bentuk kesombongan diantaranya adalah sombong terhadap makhluk, yakni dengan meremehkan dan merendahkannya. Hal ini muncul karena seseorang bangga dengan dirinya sendiri dan menganggap dirinya lebih mulia dari orang lain. Kebanggaaan terhadap diri sendiri membawanya terseret dalam kesombongan terhadap orang lain, meremehkan dan menghina mereka, serta meremehkan / merendahkan mereka baik dengan perbuatan maupun perkataan.

Sebagaimana Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Cukuplah seseorang dikatakan berbuat jahat jika ia menghina saudaranya sesama muslim” (H.R. Muslim 2564). (Bahjatu Qulubill Abrar, hal 195)

Saudaraku…
Manakala ujian atau musibah datang silih berganti.., atau seringnya kerugian-kerugian yang dialami.., atau kian banyaknya masalah—masalah / urusan-urusan yang tak terselesaikan dengan baik.., munculnya kegalauan dan kekacauan / kerisauan hati dan pikiran kita ini boleh jadi pertanda atau peringatan Allah atas adanya keangkuhan dan kesombungan sekecil apapun dalam diri kita…! Atau kalau puan semua ini tidak kita alami hingga semuanya berjalan dengan lancar tanpa hambatan, ini juga kita harus waspada dan berhati-hati. Karna siapa tahu kemudahan yang kita raih ini merupakan ISTIDRAJ bagi diri kita..!

Barangsiapa yang menuntut ilmu untuk membanggakan diri dan meraih kedudukan, memandang remeh kaum muslimin yang lainnya serta membodoh-bodohi dan merendahkan mereka, maka hal ini merupakan kesombongan yang paling besar. Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebesar dzarrah (biji sawi). Marilah kita sama-sama menjauhi sikap buruk ini yang kadang-kadang muncul dan tanpa kita sadari, Karena Allah Taala tidak suka dan Nabi pun tidak suka. Berhati-hatilah dan tetap mawas diri dalam menapaki hidup ini…

Moga kita terlindungi dan terhindar dari sikap-sikap yang sedemikian, sekecil apapun. Aamiin

Wassalam / ~abah al-faqiir

Rabu, 08 Maret 2017

Cinta amalan hati

CINTA ITU AMALAN HATI

"Pada hakekatnya Cinta itu adalah sebuah amalan hati yang akan terwujud dalam (amalan) lahiriah.

Apabila cinta tersebut sesuai dengan apa yang dikehendaki atau diridhai Allah SWT, maka ia akan menjadi ibadah.

Namun bila terjadi sebaliknya,..." Yaitu cinta yang tidak sesuai dengan ridha-Nya Allah SWT, maka akan menjadi suatu perbuatan maksiat (seperti yang banyak dan terjadi pada saat ini).

Oleh karena itu ingatlah selalu akan Allah, agar cinta itu menjadi jelas dalam ridha-Nya dan cinta itu adalah amal-ibadahnya hati yang bila kita keliru dalam menempatkannya, maka dia akan menyeret kita pada sesuatu yang dimurkai Allah yaitu..... kemaksiatan...
Astaghfirullah..

Moga kita selalu mengisi dan mewarnai hidup ini dengan cinta karna Allah menuju ridha-Nya. Aamiin.

Irham man fil ardhi, yarhamkum man fis sama' (barang siapa yang mampu mencintai sesama makhluk di dunia, maka semua makhluk di langit akan mencintaimu)

~abah al-faqiir