Jumat, 17 Maret 2017

Jubah Kemuliaan

Jum'ah Mubaraaq...

□ JUBAH KEMULIAAN □

Yes..! Yes..! mantab.. ini baru anak mamah.. ini baru anak papa... dst..
-anaku juara 1, lomba nyanyi..
-anaku juara 2, lomba menari..
-anaku juara 1, lomba organ, piano, pidato, baca puisi, deklamasi, renang, dan lain-lain..

Mungkin ucapan-ucapan inilah yang sering diutarakan oleh kebanyakan kita sebagai orangtua atas prestasi yang diraih anak-anak kita dan bahkan dianggap telah membanggakan orangtua...,
dan boleh-boleh saja anak-anak kita memiliki prestasi yang demikian...

Namun pernahkah kita bermimpi, mendambakan, atau terlintas bagi anak-anak kita untuk mengenal lebih dekat pada Robb nya...? Menjadi ahli sholat, puasa, dzikir, shodaqoh, dan ahli baca Qur'an..?

سُبْحَانَ اللّهُ وَالْحَمْدُلِلَّهِ وَلاَ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَ اَللّهُ اَكْبَرُ' ▪
dengan ucapan:

سُبْحَانَ اللّهُ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِي ▪
Saat anak-anak kita meraih prestasinya:
-anaku juara 1, lomba sholat..,
-anaku juara 2, lomba adzan..,
-anaku juara 1, lomba baca Qur'an (qira'ah)..., dan seterusnya.
Atau ucapan:

صَدَقَ اللهُ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ▪
Saat mereka melantungkan firman-firman Allah dan mengakhiri bacaan qur'annya dengan baik.

Saudaraku...
Moga kisah berikut ini dapat menjadi renungan diri bagi kita buat anak-anak kita sebagai generasi muslim yang tangguh....

Alkisah telah diceritakan adanya seorang anak laki-laki berusia kurang dari 10 th, bernama Muhammad Hafidz.., dia anak dari seorang pengusaha sukses yang kaya raya.. memiliki banyak perusahaan dalam dan luar negri.

Oleh sang ayah si Hafidz ini di sekolahkan di SD Internasional ternama dan paling bergengsi di sebuah kota megapolitan..! Tak ayal tentu sudah bisa ditebak, bayaran sekolahnya yang sangat mahal.., tapi bagi si ayah, tentu bukan masalah..karna harta dan uangnya yang berlimpah…

Sang ayah selalu berfikir kalau anaknya harus mendapat bekal pendidikan terbaik di segala jenjang.., agar sang anak kelak menjadi orang yang sukses dan bisa mengikuti jejak sang ayah...

Suatu hari sang isteri (ibunya Hafidz) memberi tahu suaminya bila Sabtu depan si ayah diundang menghadiri acara “Hari buat Ayah” di sekolahan Hafidz..
“Wah, maaf mah.., ayah gak bisa, ada rapat dan sibuk mah..! Sebaiknya mama aja deh yang hadir..” begit ujar sang ayah kepada isterinya.

Dan menurutnya acara beginian sangat gak penting dan buang-buang waktu, bila dibanding urusan bisnis besarnya.. Tapi kali ini sang isteri pun marah dan mengancam..sebab sudah kesekian kalinya sang ayah nggak pernah mau datang ke acara anaknya.., dia malu karena anaknya selalu didampingi ibunya.. sementara anak-anak yang lain selalu didampingi oleh ayahnya…!

Oleh karena diancam isterinya.., akhirnya si ayah mau hadir meski agak ogah-ogahan.. "Hari buat Ayah" ini adalah acara yang dikemas khusus bagi siswa untuk saling unjuk kemampuan di depan ayah-ayah mereka..

Karena ogah-ogahan inilah, kehadiran ayah Hafidz memilih duduk paling belakang.., sementara para ayah yang lain (terutama yg muda2) berebut duduk di depan agar bisa menyemangati anak2nya yang akan tampil di atas panggung…
Satu persatu siswa menampilkan bakat dan kebolehannya masing-masing..ada yang menyanyi.., menari.., membaca puisi.., pantomim.., dan ada pula yang pamer akan lukisannya..dll.. Semua mendapat applause yang gegap gempita dari ayah2 mereka…

Dan kini tiba giliran si Muhammad Hafidz dipanggil gurunya untuk menampilkan kebolehannya..
“Maaf bu, bolehkah saya meminta pak Arief untuk hadir disini..?” tanya Hafidz pada ibu gurunya..!
pak Arief adalah guru mengaji Hafidz untuk kegiatan ekstra kurikuler di sekolah itu …
”Oh boleh saja nak..!” begitu jawab gurunya..dan pak Arief pun hadir ke panggung…
“Pak Arief, bolehkah bapak membuka Kitab Suci Al Qur’an Surat 78 (An-Naba’)?” begitu pinta Hafidz kepada guru ngajinya…
”Tentu saja boleh nak..” jawab pak Arief..
“Tolong bapak menyimak bacaan saya bila ada yang salah..!”.
Kemudian Hafidz pun mulai melantunkan QS An-Naba’ tanpa membaca mushafnya (hapalan).. dengan lantunan irama yang persis seperti bacaan “Syaikh Sudais” (Imam Besar Masjidil Haram)…

سُبْحَانَ اللّهُ
Semua hadirin diam terpaku mendengarkan bacaan si Hafidz yang mendayu-dayu… termasuk ayah si Hafidz yang duduk dibelakang…
Tiba-tiba pak Arief menghentikan bacaan Hafidz ”Stop..! kamu telah selesai membaca ayat 1 s/d 5 dengan sempurna.., sekarang coba kamu baca ayat 9..” begitu kata pak Arief yang tiba2 memotong bacaan Hafidz… lalu Hafidz pun membaca ayat 9…, ”Stop, coba sekarang kamu baca ayat 21..lalu ayat 33..”, lanjut pak Arief, guru ngajinya.

Setelah usai Hafidz membacanya…lalu kata pak Arief:“Sekarang kamu baca ayat 40 (ayat terakhir)”..si Hafidz pun membaca ayat ke 40 tsb hingga selesai”...

إِنَّا أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا ▪
"Sesungguhnya kami memperingatkan kepada kamu adzab yang dekat (waktunya), pada hari yang seseorang melihat apa-apa yang telah dilakukannya sendiri, sedang oran kafir berkata, 'hai kiranya aku dahulu jadi tanah".
(QS.An-Naba':40)

سُبْحَانَ اللّهُ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِي
“Ternyata kamu hafal Surat An-Naba’ dengan sempurna nak…” begitu teriak pak Arief sambil mengucurkan air matanya dan memeluk erat Hafidz…!, juga para hadirin yang muslim pun tak kuasa menahan airmatanya…!

Selanjutnya pak Arief bertanya kepada hafidz, santri ngajinya: ”Kenapa kamu memilih menghafal Al-Qur’an dan membacakannya di acara ini nak, sementara teman2mu unjuk kebolehan yang lain..?” begitu tanya pak Arief penasaran…

"Begini pak guru…waktu itu jujur saya malas mengaji dalam mengikuti pelajaran bapak.., lalu bapak menegur saya melalui sabda Rasulullah SAW: ”Barang siapa yang membaca Al Qur’an, lalu mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka akan dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya itu seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya akan dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Lalu keduanya bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?” Dijawab, ”Karena kalian berdua telah memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an.”
(H.R. Al-Hakim)…

آللّهُمَ صَلّیۓِ ۈسَلّمْ عَلۓِ سَيّدنَآ مُحَمّدْ وَ عَلۓِ آلِ سَيّدنَآ مُحَمَّدٍ وصحبِه وَسَلَّمَ ▪
“Pak guru.., maafkan saya, saya ingin mempersembahkan “Jubah Kemuliaan” kepada ibu dan ayah saya di hadapan Allah di akherat kelak..! sebagai seorang anak yang berbakti kepada kedua orang saya..”, jelas Hafidz pada guru ngajinya...
Sontak semua orang terkesiap penuh haru dan kembali tak kuasa membendung cucuran air mata mereka begitu mendengar ucapan anak yang berusia kurang dari 10 th tsb…!

Dan ditengah-tengah keheningan suasana itu.., tiba2 terdengar jeritan....
ٱللّـًِھْ أَگبّـًرْ.. ٱللّـًِھْ أَگبّـًرْ.. ٱللّـًِھْ أَگبّـًرْ
“Allahu Akbar..!!” dari seseorang yang bergegas lari dari arah belakang menuju ke panggung…

Ternyata dialah ayah si Hafidz.. yang dengan ter-gopoh2 langsung menubruk sang anak.., duduk bersimpuh sambil memeluk kaki anaknya..
”Ampuun nak..! maafkan ayahmu ini yang selama ini tidak pernah memperhatikanmu.., tidak pernah mendidikmu dengan ilmu agama.., apalagi mengajarimu membaca al-Qur'an…”, ucap sang ayah sambil menangis di kaki anaknya…;” Ayah hanya berpikir dan menginginkan agar kamu sukses di dunia nak…, ternyata kamu malah memikirkan “kemuliaan ibu dan ayah” di akherat kelak…! Sungguh.., ayah maluuu nak, kamu telah menyadarkan ayah nak..!" ujar sang ayah sambil tetap nangis ter-sedu2…subhanallah...!

سُبْحَانَ اللّهُ وَالْحَمْدُلِلَّهِ وَلاَ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَ اَللّهُ اَكْبَرُ'
Entah apa yang ada dibenak hadirin yang menangis saat itu.., boleh jadi karena ada yang merasa berdosa telah menelantarkan anaknya.., atau merasa bersalah karena telah lalai mengajarkan agama menanamkan Iman Islam kepada anak_anaknya.., atau mungkin menyesal karena tidak mengajari anak-anaknya mengaji, mempelajari Qur'an..atau merasa berdosa karena malas membaca Al-Qur’an yang hanya tersimpan rapi di rak bukunya..dan semua..dengan alasan sibuk urusan dunia…!!!

Hingga kita lalai dan mengesampingkan urusan akherat.. dan lebih sibuk dengan urusan dunia..! padahal mungkin kita tau kalau kehidupan akherat jauh lebih baik dan kekal dari pada kehidupan dunia yang memperdaya, sendau gurau dan sangat singkat ini.., sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. Al-An'am ayat 32:

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ ▪
”Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?”...

سُبْحَانَ اللّهُ وَ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ وَ أَسْتَغفِرُاللهَ الْعَظيِمْ وَ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ ▪
Sungguh hamba mohon ampunan kepada Allah..Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang…

Wallahu ‘alam bissawab..
Semoga bermanfaat..khususnya buat saya pribadi dan kita semua, kaum muslimiin wal muslimat…
آمِيْنَ آمِيْنَ آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.. آللّهُمَ آمِيْن يَا مُجِيْبَ السَّائِلِيْنَ ▪

~abah al-faqiir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar