Angkuh dan Sombong
Sikap angkuh dan sombong adalah memandang dirinya berada di atas kebenaran dan merasa lebih di atas orang lain. Orang yang sombong merasa dirinya sempurna dan memandang dirinya berada di atas orang lain. (Bahjatun Nadzirin, I/664)
Atau sedikit terbesit dalam diri dan hatinya, bahwa;
• Lebih hebat dari orang lain..
• Lebih berharta dari orang lain..
• Lebih dermawan dari orang lain..
• Lebih baik amal dan shodaqohnya dari orang lain..
• Lebih baik pengetahuan atau bacaan Qur’an – Hadistnya dari orang lain..
• Lebih sukses dari orang lain…
• Dan seterusnya…
Hingga tanpa disadari mereka mulai melakukan hal-hal;
Mengecilkan atau meremehkan orang lain…
Mengabaikan / Menggampangkan masalah dengan harta dan kuasanya...
Membenci / menjauhi orang-orang berilmu kebaikan atau ulama…
Melupakan / mengabaikan doa-doa dari orang terdekatnya (Orangtuanya, teman, kerabat, guru, dst) atau doa-doa dari orang-orang lain untuk kebaikan dirinya dengan tanpa dia ketahuinya…
Menghargai, menghormati sebuah persaudaraan, teman, atau persahabatan dengan ukuran dari tampilan dunia yang dimilikinya baik itu hartanya, jabatannya, pangkatnya, atau derajatnya, dll…..
Lalu mereka yang telah memasuki wilayah kesombongan tanpa disadarinya berkata: ‘dia bukan saudaraku.., dia tak pantas berteman denganku…, atau dia tak level denganku.. atau ucapan-ucapan lainnya. Untuk itu saudaraku, jangan pernah menganggap bahwa amal, ibadah, dan sholatku lebih baik dari orang lain…!, atau menganggap keberhasilan / kesuksesan ini karna usaha dan jerih-payahku sendiri hingga mengabaikan adanya campur-tangan Allah di dalam nya, Astaghfirullah…! Atau bahkan beranggapan bahwa kesuksesan ini karna doa-doaku yang diqobulkan Allah tanpa adanya campur-tangan doa-doa daro oorang-orang lain yang pernah mendoakannya, Na’udzubillah...
Dan ingatlah akan Firman Allah Taala sbb:
“dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung”(QS. Al Israa:37)
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)
“Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS. An Nahl: 23)
Juga Rasulullah Shalallhu ‘Alaihi Wasalam bersabda:
“Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk
neraka? Mereka semua adalah orang-orang keraslagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur(sombong).“ (HR. Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853)
“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.”
(HR. Muslim no. 91)
Bentuk kesombongan diantaranya adalah sombong terhadap makhluk, yakni dengan meremehkan dan merendahkannya. Hal ini muncul karena seseorang bangga dengan dirinya sendiri dan menganggap dirinya lebih mulia dari orang lain. Kebanggaaan terhadap diri sendiri membawanya terseret dalam kesombongan terhadap orang lain, meremehkan dan menghina mereka, serta meremehkan / merendahkan mereka baik dengan perbuatan maupun perkataan.
Sebagaimana Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Cukuplah seseorang dikatakan berbuat jahat jika ia menghina saudaranya sesama muslim” (H.R. Muslim 2564). (Bahjatu Qulubill Abrar, hal 195)
Saudaraku…
Manakala ujian atau musibah datang silih berganti.., atau seringnya kerugian-kerugian yang dialami.., atau kian banyaknya masalah—masalah / urusan-urusan yang tak terselesaikan dengan baik.., munculnya kegalauan dan kekacauan / kerisauan hati dan pikiran kita ini boleh jadi pertanda atau peringatan Allah atas adanya keangkuhan dan kesombungan sekecil apapun dalam diri kita…! Atau kalau puan semua ini tidak kita alami hingga semuanya berjalan dengan lancar tanpa hambatan, ini juga kita harus waspada dan berhati-hati. Karna siapa tahu kemudahan yang kita raih ini merupakan ISTIDRAJ bagi diri kita..!
Barangsiapa yang menuntut ilmu untuk membanggakan diri dan meraih kedudukan, memandang remeh kaum muslimin yang lainnya serta membodoh-bodohi dan merendahkan mereka, maka hal ini merupakan kesombongan yang paling besar. Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebesar dzarrah (biji sawi). Marilah kita sama-sama menjauhi sikap buruk ini yang kadang-kadang muncul dan tanpa kita sadari, Karena Allah Taala tidak suka dan Nabi pun tidak suka. Berhati-hatilah dan tetap mawas diri dalam menapaki hidup ini…
Moga kita terlindungi dan terhindar dari sikap-sikap yang sedemikian, sekecil apapun. Aamiin
Wassalam / ~abah al-faqiir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar