Sabtu, 11 Maret 2017

Bersahaja..

Bersahaja..

Al-kisah ada seorang alim yang sedang duduk bersama seorang hamba sahaya yang sedang beristirahat dari mengembalakan kambing tuannya di bawah pohon kurma...

Kemudian terjadi perbincangan antara keduanya di bawah pohon kurma itu...
Sang alim bertanya: "Menurutmu manakah yang baik atau lebih baik dari 2 keadaan manusia berikut ini.., saudaraku..?
1. seseorang yang begitu taat dan rajin dalam beribadah, namun sombong, angkuh, dan selalu merasa dirinya lebih baik dan shalih dari yang lain...
2. seseorang yang tak pernah beribadah dan jauh dari mengingat tuhannya, namun memiliki prilaku akhlak yang begitu mulia, lembut penuh kesantunan dan dermawan penuh kasih-sayang pada sesama...

Lalu si hamba sahaya itu mencoba memberikan jawabannya dengan penuh ta'dhim dan santun pada sang alim...
"Keduanya adalah baik.., tuan. karena...
▪Boleh jadi suatu saat si ahli ibadah penuh ketaatan, namun sombong dan angkuh itu akan menemukan kesadarannya tentang prilaku akhlaknya yang buruk itu dan segera bertaubat lalu lahirlah akan prilaku akhlaknya yang baik, lembut dan bersahaja menjadi orang baik, bersih lahir dan bathinnya.
▪ Dan untuk orang yang kedua itu boleh jadi karena memiliki prilakunya yang lembut, santun dan penuh kasih-sayang atas sesamanya, Allah akan menurunkan hidayah baginya menjadi seseorang yang taat dan ahli ibadah dengan tetap didasari akhlak baik yang dimilikinya serta bersih lahir dan batinnya pula..

Seketika sang alim itu tertegun diam sejenak dan terkejut atas jawaban yang tak terduga diberikan oleh hamba sahaya si pengembala kambing yang bersahaja itu...

Lalu sang alim bertanya kembali...
"Kalau demikian saudaraku, siapakah orang yang buruk atau tidak baik..?"
dengan lembut dan santun si hamba sahaya menjawab: "Sungguh yang buruk atau tidak baik itu adalah diri kita sendiri sebagai orang ketiga dari keduanya. kita yang selalu mencari keburukan dan kesalahan orang lain, mudah meremehkan dan mengecilkan orang lain, selalu mencari pembenaran diri dan sulit mengakui kesalahan diri, dan kita yang selalu mampu dan sibuk menilai orang lain, namun sangat lalai dalam menilai siapa dirinya sendiri...!

Sontak sang alim itupun meneskan airmatanya penuh kagum pada si pengembala kambing yang bijak dan bersahaja itu...

siapakah hamba sahaya, si pengembala kambing itu..? Dialah seorang waliullah yang sedang disembunyikan atau disamarkan keberadaannya dimuka bumi ini menjadi si pengembala kambing yang bersahaja...

moga manfaat sebagai renungan diri dan nutrisi bagi iman, islam, dan ikhsaan kita kepada Allah Azza wa jalla. Insya' Allah.

~abah al-faqiir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar