GURU MATEMATIKA YANG BIJAK..
Saat pembelajaran siap dimulai, suasana kelas tenang dan para siswa duduk dengan tertib siap menerima pelajaran...
Seorang guru matematika pun masuk dan memberi salam pada para siswa di kelas tersebut dan memulai pembelajaran matematika tentang "GARIS". Sang Guru membuat sebuah garis lurus sepanjang 25 cm di papan tulis, lalu berkata :
"Anak-anak, sekarang kalian coba perpendek garis ini dengan caramu sendiri dan silahkan maju ke depan"
Kemudian anak pertama yang duduk di baris meja depan pun maju kedepan, ia menghapus 5 cm dr garis itu, dan sekarang garis itu tinggal tersisa 20 cm. Lalu siswa itu kembali duduk ke mejanya.
Lalu sang Guru mempersilakan siswa ke 2. dan siswa ke 2 ini pun melakukan hal yg sama seperti siswa pertama dengan menghapus 5 cm lagi, hingga sekarang garisnya tinggal 15 cm.
Begitupun dengan siswa yang ke 3 dan ke 4 maju kedepan melakukan hal yang sama dengan cara menghapusnya. Sekarang garis yang tergambar di papan tulis itu tinggal 5 cm.
Dan terakhir, siswa yang ke-5 maju kedepan, namun siswa yang ke 5 melakukan dengan cara yang berbeda denga siswa-siswa sebelumnya yaitu TIDAK dengan menghapus GARIS yang ada, tapi dengan cara membuat garis baru yang lebih panjang di bawahnya, sejajar dengan garis yang tersisa, yang hanya tinggal 5 cm itu.
Sang Guru matematika itu pun tersenyum seraya menepuk-nepuk bahu siswa ke-5 itu dan berkata:
"Sungguh bapak bangga padamu nak..! Kau memang cerdas dan bijak nak...! Untuk membuat garis itu menjadi pendek, tak perlu dengan cara menghapusnya, tapi cukup dengan membuat garis yang sama yang lebih panjang, maka garis yang pertama akan menjadi lebih pendek dengan sendirinya." ujar sang guru.
Selanjutnya sang guru itu pun menasehati siswa-siswanya:
>"Untuk menjadi besar itu, tidak harus dengan mengecilkan orang lain".
>"Bila kalian ingin naik meraih sesuatu yang tinggi, naiklah tapi tidak harus dengan menjatuh orang lain dan bila ingin maju, majulah tapi tidak dengan menyingkirkan orang lain. bersainglah secara baik dan sehat".
>"Untuk menjadi pemenang, itu tak perlu menjegal yang lain, apalagi dengan menfitnahnya.
>"Dan untuk menjadi mulia itu tidak perlu dengan meremehkan dan menjelekan orang lain."
Memuji diri atas kebaikan yang dilakukan dengan meremehkan, mengecilkan, atau membicarakan kejelekan aib orang itu adalah nista dan cara yang tidak terpuji serta sikap akhlak yang tidak jujur atas diri sendiri.
Renungkanlah firman Allah dalam Qs. al-Hujaraat:10-12
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُون▪
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ▪
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ▪
"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Qs. al-Hujaraat:10)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Qs. al-Hujaraat:11)
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (Qs. al-Hujaaraat:12)
Saingilah keburukan itu dengan kebaikan dan lakukan kebaikan terbaik yang dapat kita lakukan untuk semuanya, biarkanlah waktu yang akan bicara membuktikan kebaikan dan kebenaran tsb.
Sembunyikanlah kebaikan-kebaikan atau amal-amal sholeh kita sebagaimana kita menyembunyikan keburukan dan amal-amal salah kita...
Semoga Bermanfaat dan bisa jadi renungan diri dalam rahmat Illahi ya Robbi..
~abah al-faqiir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar